Minggu, 21 September 2014

Kegiatan Mahasiswa Agroteknologi

Ahad pagi (21/09/2014), mahasiswa yang secara umumnya disibukkan dengan perkuliahan yang diadakan di kelas, dikejutkan dengan adanya kegiatan alam yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Sains & Teknologi, Program Studi Agroteknologi. Pasalnya, mereka telah bersiap - siap di lapangan belakang rumah Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.A, M.Phil sekitar pukul 6 pagi untuk membangun green house bagi beberapa tanaman yang telah mereka pelihara, seperti; bayam, kacang-kacangan, dsb. Awalnya, beberapa dari mereka mencari bambu yang terdapat di sekitar rusunawa sebagai tiang penyangganya, sedangkan yang lainnya ada yang menggali lubang untuk ditancapkan tiang - tiang tersebut, juga ada yang tengah menutupi bibit tanaman bayam yang baru saja ditanam dengan daun - daun segar, fungsinya adalah agar tanah tersebut tetap lembab dan tidak cepat kering. Di samping itu, ka prodi Agroteknologi, pak Use, mengajak beberapa dari mahasiswa untuk mengurusi budidaya cacing yang mana sedang dalam proses penyempurnaan lahan, beliau menjelaskan bahwa tanah tempat berkembang biak cacing bisa menggunakan serbuk kayu yang sudah membusuk ditambah dengan pelepah pisang yang sudah lama, namun beliau menambahkan "mau dengan tanah yang sudah tercampur dengan kotoran sapi juga tidak masalah, yang penting lahannya bisa menggunakan bahan yang murah dan mudah dicari seperti serbuk kayu ini, ya memanfaatkan apa yang ada lah". Untuk masalah penampungan tanah tersebut, beliau menjelaskan, semua lubang yang ada harus tertutup dan diberi rongga kecil agar apabila terjadi kelebihan air, maka tidak akan menggenang. Selain itu, beberapa mahasiswa lain juga tengah mengurusi pembuatan hidroponik, yakni
perkembang biakan tanaman dengan menggunakan media air, yang mana nantinya akan ditanami dengan tanaman bayam. Ditemani dengan pak Widodo, salah satu dosen Prodi Agroteknologi, mereka membagi tugas masing - masing, ada yang memperbaiki gabus penyangga tanaman, ada juga yang memberi lem pada penutup paralon yang akan diisi dengan air. Untuk sebagian yang lain, seorang ibu dosen Agroteknologi pun mengajak mereka untuk mengenalkan cara pembuatan pestisida dengan menggunakan daun sirsak dan bijnya. Beliau menjelaskan "pertama, isi sebuah botol dengan sedikit air, lalu, tumbuk daun sirsak hingga halus, kemudian masukkan tumbukkan tadi ke dalam botol, untuk terakhir tambahkan sedikit alkohol di dalamnya, dan biarkan daun ini berfermentasi dalam seminggu, baru setelah itu, bisa digunakan sebagai pestisida, baik disemprot maupun di tuang". Ditutup dengan pengarahan questioner oleh bu Alfu di dalam kelas, kegiatan itu pun terasa bermanfaat sekali bagi para mahasiswa. Dan semuanya berharap, agar usaha yang telah mereka lakukan dengan langkah awal yang pasti bisa memberikan kemajuan bagi Universitas Darussalam dan mencetak mahasiswa unggulan.

1 komentar:

By ; Muhammad Lajuwardi Nugraha