Minggu, 28 September 2014

DNI mengepakkan sayap di Ponorogo

Ahad siang, (28/09/2014), masyarakat dari segala tingkatan, mulai dari pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga orang tua, berkumpul di salah satu aula pertemuan di Ponorogo untuk mengikuti seminar D.O.P atau "Duta Open Plan". Acara ini diadakan oleh tim Duta Network Indonesia melalui tim DRG (Duta Reog Ponorogo) yang menjadi tim utama yang ada di Ponorogo. Mereka yang berasal dari Surabaya, Madiun pun rela datang hanya untuk mengikuti acara ini, tujuan diselenggarakannya acara ini pun adalah untuk mengenalkan kepada para calon mitra Duta Network Indonesia atau lebih sering disebut "calon agen" yang akan menyampaikan inforamasi tentang DNI kepada khalayak ramai. Para motivator atau leader DNI yang saat itu hadir pun ikut memberikan dukungan penuh dan gambaran bagaimana mereka dapat mencapai kesuksesan yang saat ini telah mereka raih. Contohnya saja, pak Hanif SB yang dulunya bekerja sebagai OB di salah satu hotel swasta di Ponorogo, kini telah bisa mencapai asset hingga milyaran rupiah "per hari!". Bayangkan saja, betapa antusiasnya hadirin ketika itu, karena selain memberika pengalaman, beliau juga turut memperlihtakan profil beliau dari mulai menjadi OB hingga akhirnya bisa melambaikan tangan dari BMW-nya dengan penuh kesyukuran dan tawa. Acara ini, diselipkan dengan pelelangan pulsa dari sepuluh ribu hingga lima puluh ribu rupiah hanya dengan setengah harga. Bagaimana tidak? DNI ini adalah perusahaan distributor terbesar di indonesia jasa dengan pangsanya yaitu pulsa, yang saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat dari semua lapisan, baik pedalaman apalagi perkotaan. Dan bukan hanya pulsa yang mereka dapatkan, mereka juga bisa mendaptakan discount belanja di beberapa outlet dan bahkan bisa mendapatkan royalti dari belanja tersebut! Hanya dengan mengaktivasi sebuah chip seharga 185 ribu sekali seumur hidup, mereka dapat menikmati semua keuntungan tersebut, ditambah lagi apabila mereka menyampaikan dan membagi keuntungan inforamasi tadi kepada sanak saudara maupun teman mereka, maka, komisi yang akan didapatkannya dari perusahaan akan semakin besar dan telah mengeluarkan banyak pengusaha sukses sebagai buktinya. Di penghujung acara, ternyata para hadirin dikejutkan dengan kehadiran salah satu direktur DNI, asli Ponorogo, pak Imam, yang mana semakin membuat suasana seminar menjadi lebih seru karena beliau lebih memotivasi para hadirin yang ada. Setelah acara selesai, pendaftaran untuk melakukan aktivasi pun dibuka bagi yang menghajatkannya ketika itu juga, baik satu chip, 3 chip, maupun 7 chip dengan harga kelipatan 185 ribu tadi. DNI sendiri berharap, agar dengan ini mereka dapat mengurangi pengangguran di Indonesia, membantu pemasukan negara, dan membantu semua orang untuk sukses.


Kegiatan Menghafal Mahasiswa UNIDA



"Sampaikanlah walaupun satu ayat", adalah pesan penting yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW. kepada umatnya. Namun, semua itu tak akan pernah bisa kita lakukan, apabila kita belum menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup kita, salah satunya adalah dengan menghafalnya. seluruh mahasiswa Unversitas Darussalam mulai tahun ini, mulai diwajibkan untuk bisa menghafal satu juz setelah melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS), sebagai syarat melanjutkan ke tingkat selanjutnya, atau syarat kelulusan pengabdian bagi para mahasiswa semester satu lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor. Kegiatan ini pun sangat didukung oleh rektor Universitas Darussalam, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, karena dengan ini, diharapkan para mahasiswa sudah mempunyai pegangan untuk bisa disampaikan kepada masayarakat, walaupun dengan hafalan satu juz tersebut. Kegiatan mengahafal ini pun dilaksanakan secara wajib setelah melaksanakan shalat mghrib berjama'ah hingga masuk shalat 'isya, baru kemudian setelah itu, mereka bisa mengambil makan malam. Namun, beberapa dari mahasiswa ada yang melanjutkan untuk menghafal setelah melaksanakan shalat 'isya, dan juga ada yang menambah waktu menghafal mereka, mulai dari setelah shalat shubuh, ketika waktu dzuhur, maupun sebelum dan sesudah shalat ashar. Hal ini pun bisa terus menjadi acuan bagi para mahasiswa agar mereka bisa terus menguasai ataupun menambah hafalan mereka, apalagi mereka bisa menguasai tafsir, asbabu an-nuzul -nya, dan semua yang berhubungan dengan Al-Qur'an itu sendiri, tentunya akan bisa menjadi ulama intelek yang diharapkan umat islam dunia.

Jumat, 26 September 2014

Kumpul Koordinasi Mahasiswa UNIDA


Allah telah menciptakan manusia untuk hidup bermasyarakat, saling bekerjasama, berkomunikasi dalam keberagaman suku, bahasa, dan budaya. Namun, semua itu tidak akan tercapai apabila koordinasi antar sesama kurang terlaksana. Mahasiswa Universitas Darussalam pun, telah menerapkan hal tersebut dalam setiap kegiatan mereka. Salah satunya, adalah apa yang bisa kita temui tiap minggunya. Hal ini biasanya, dilakukan oleh para mahasiswa semester tiga hingga semester tujuh, mereka mengadakan sebuah perkumpulan keluarga atau yang biasa mereka sebut "pertemuan angkatan" setelah melaksanakan shalat jum'at berjama'ah. Perkumpulan diadakan di area masjid bagian depan, berlandaskan dengan definisi pesantren yang disebutkan oleh salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H.Imam Zarkasyi, bahwasanya pesantren, salah satunya adalah menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan islam yang menjiwai. Para mahasiswa tersebut, terkadang membicarakan masalah ke depan yang akan mereka hadapi, ataupun rencana - rencana ke depan mengenai angkatan mereka. Masalah - masalah yang saat itu sedang timbul di antara mereka juga kadang menjadi topik pembicaraan mereka, dengan maksud agar semua yang telah menjadi angkatan mereka mempunyai satu persepsi yang sama dan tidak menimbulkan kecurigaan atau masalah satu sama lain. Dengan ini, maka, mereka berharap, agar kemajuan Universitas Darussalam bisa terus berkembang karena adanya koordinasi antar mahasiswa, baik dari segi akademik maupun non akademik.

Kamis, 25 September 2014

Kultum Maghrib Mahasiswa Universitas Darussalam

"Banyak mendengar banyak tahu, banyak bertanya juga banyak tahu". Itulah yang selalu direalisasikan oleh Universitas Darussalam bagi para mahasiswanya, mereka selalu dijadikan manusia yang selalu ingin betanya dan mendengar akan ilmu - ilmu baru yang selalu disampaikan. Salah satu caranya adalah dengan diadakannya kultum atau kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh para dosen setelah melaksanakan shalat maghrib berjama'ah. Hal - hal yang disampaikan pun bervariasi, mulai dari motivasi diri, hingga pengetahuan islam yang kadang tidak disampaikan kepada mahasiswa di dalam kelas. Para dosen pun menggunakan bahasa arab sebagai metode penyampaian kuliah tersdebut agar melatih para mahasiswa dalam berbahasa juga dalam mendengar dan terkadang mereka menggunakan bahasa indonesia agar beberapa jama'ah non mahasiswa dapat mengerti apa yang disampaikan dalam kuliah tersebut. Media ini juga kadang digunakan oleh para dosen maupun staf keadministrasian untuk menyampaikan beberapa pengumuman yang berkaitan dengan kemahasiswaan, baik untuk mahasiswa semester satu maupun semester tujuh ke atas. Tujuan lain dari kultum ini pun adalah agar rasa persatuan jama'ah masyarakat Universitas Darussalam semakin kuat, di samping dengan menghafal Al - Qur'an yang sekarang sudah menjadi kewajiban bagi para mahasiswa dalam rangka meramaikan masjid.

Rabu, 24 September 2014

Kajian Islam Mahasiswa UNIDA

Selama ini, kita tahu bahwa semua orang mulai dihantui, digentayangi oleh pemikiran - pemikiran yang selalu melenceng ataupun "dipaksa" melenceng dari persoalan agama. Semua itu sebenarnya dapat dipatahkan apabila kita selalu mengkaji islam lebih dalam dengan serius, dan selalu berserah kepada Allah tentunya.
Nah, mahasiswa Universitas Darussalam mulai terus mencoba, dengan misinya "Islamisasi Ilmu", untuk menggabungkan antara ilmu sains dan syari'ah atau ilmu yang berkaitan dengan keislaman. Salah satunya adalah dengan terus melakukakn kajian - kajian keislaman agar para mahasiswa khususnya di bidang umum dapat mengerti bahwasanya sains- lah yang menjunjung tinggi keislaman bukan menjauhinya.
Dilaksanakan pada hari senin pagi, kamis pagi, dan jum'at malam, kajian - kajian islam selalu diisi dengan para pembicara dari peserta PKU (Program Kaderisasi Ulama) atau dari mahasiswa semester 7. Kajian ini pun sangat diwajibkan khususnya bagi semester satu, agar mereka sebagai fondasi tidak runtuh ketika harus berhadapan dengan tantangan luar yang berkenaan dengan ilmu sains atau umum, juga bisa menggabungkan antara sains dan keislaman seperti layaknya yang terjadi ketika masa khulaafa-u-Ar-Raasyidiin dan sangat diidamkan oleh seluruh kaum muslimin saat ini.
Kajian ini diadakan setelah melaksanakan shalat shubuh dengan tepat, para mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok, menurut fakultas masing - masing. Dengan dipimpin oleh salah satu mahasiswa semester lima sebagai moderator, mereka asyik ngobrol sambil berdiskusi dengan para pembicara mengenai apapun tentang islam, islamisasi ilmu, dsb.

Minggu, 21 September 2014

Kegiatan Mahasiswa Agroteknologi

Ahad pagi (21/09/2014), mahasiswa yang secara umumnya disibukkan dengan perkuliahan yang diadakan di kelas, dikejutkan dengan adanya kegiatan alam yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Sains & Teknologi, Program Studi Agroteknologi. Pasalnya, mereka telah bersiap - siap di lapangan belakang rumah Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.A, M.Phil sekitar pukul 6 pagi untuk membangun green house bagi beberapa tanaman yang telah mereka pelihara, seperti; bayam, kacang-kacangan, dsb. Awalnya, beberapa dari mereka mencari bambu yang terdapat di sekitar rusunawa sebagai tiang penyangganya, sedangkan yang lainnya ada yang menggali lubang untuk ditancapkan tiang - tiang tersebut, juga ada yang tengah menutupi bibit tanaman bayam yang baru saja ditanam dengan daun - daun segar, fungsinya adalah agar tanah tersebut tetap lembab dan tidak cepat kering. Di samping itu, ka prodi Agroteknologi, pak Use, mengajak beberapa dari mahasiswa untuk mengurusi budidaya cacing yang mana sedang dalam proses penyempurnaan lahan, beliau menjelaskan bahwa tanah tempat berkembang biak cacing bisa menggunakan serbuk kayu yang sudah membusuk ditambah dengan pelepah pisang yang sudah lama, namun beliau menambahkan "mau dengan tanah yang sudah tercampur dengan kotoran sapi juga tidak masalah, yang penting lahannya bisa menggunakan bahan yang murah dan mudah dicari seperti serbuk kayu ini, ya memanfaatkan apa yang ada lah". Untuk masalah penampungan tanah tersebut, beliau menjelaskan, semua lubang yang ada harus tertutup dan diberi rongga kecil agar apabila terjadi kelebihan air, maka tidak akan menggenang. Selain itu, beberapa mahasiswa lain juga tengah mengurusi pembuatan hidroponik, yakni
perkembang biakan tanaman dengan menggunakan media air, yang mana nantinya akan ditanami dengan tanaman bayam. Ditemani dengan pak Widodo, salah satu dosen Prodi Agroteknologi, mereka membagi tugas masing - masing, ada yang memperbaiki gabus penyangga tanaman, ada juga yang memberi lem pada penutup paralon yang akan diisi dengan air. Untuk sebagian yang lain, seorang ibu dosen Agroteknologi pun mengajak mereka untuk mengenalkan cara pembuatan pestisida dengan menggunakan daun sirsak dan bijnya. Beliau menjelaskan "pertama, isi sebuah botol dengan sedikit air, lalu, tumbuk daun sirsak hingga halus, kemudian masukkan tumbukkan tadi ke dalam botol, untuk terakhir tambahkan sedikit alkohol di dalamnya, dan biarkan daun ini berfermentasi dalam seminggu, baru setelah itu, bisa digunakan sebagai pestisida, baik disemprot maupun di tuang". Ditutup dengan pengarahan questioner oleh bu Alfu di dalam kelas, kegiatan itu pun terasa bermanfaat sekali bagi para mahasiswa. Dan semuanya berharap, agar usaha yang telah mereka lakukan dengan langkah awal yang pasti bisa memberikan kemajuan bagi Universitas Darussalam dan mencetak mahasiswa unggulan.

Sabtu, 20 September 2014

Sejarah Universitas Islam Darussalam


Ketika didirikan pada tahun 1963, tepatnya tanggal 1 Ramadhan 1383/17 November 1963, perguruan tinggi ini dinamakan "Perguruan Tinggi Darussalam", yang ketika itu menyelenggarakan bidang studi Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin. Tercatat sebagai pejabat pertama rektor perguruan tinggi adalah almarhum K.H. Imam Zarkasyi. Beliau didampingi 15 orang Dewan Kurator. Sementara itu, karena Pondok Modern Darussalam Gontor belum memiliki tenaga pengajar sendiri, dihadirkan beberapa dosen dari sejumlah Perguruan Tinggi dan Institut di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.


Setelah berjalan tiga tahun, maka pada tahun 1966 Pemerintah Republik Indonesia dengan surat keputusan Menteri Agama RI No. 53.1966, tanggal 24 Agustus 1966, telah memberikan pengharagaan berupa Persamaan Ijazah Sarjana Muda Lengkap Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Tarbiyah (Pendidikan) Institut Pendidikan Darussalam dengan ijazah setarap yang dikeluarkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Nama Perguruan Tinggi Darussalam kemudian dirubah menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD), dengan masih memiliki 2 fakultas, dan masing - masing 1 jurusan. Fakultas Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Agama Islam; Fakultas Ushuluddin dengan jurusan Perbandingan Agama.

Pada tahun 1990, IPD membuka fakultas baru, yakni, Fakultas Syari'ah. Semula, kampus fakultas ini akan didirikan di Mantingan, jauh sebelum dibukanya Pesantren Gontor Putri. Namun, akhirnya, kampus pesantren putri menggantikan Fakultas Syari'ah. Nama Institut Pendidikan Darussalam kemudian berubah menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID) pada tahun 1996, bersamaan dengan dibukanya kampus baru ISID di Demangan Siman Ponorogo. Namun sejak turunnya SK pada 17 Ramadhan 1435 nama tersebut kini berubah menjadi Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dan telah memiliki 7 fakultas program sarjana strata satu dengan 18 Program Studi dan 2 Program Studi untuk Pascasarjana, yakni: 
1. Fakultas Tarbiyah dengan jurusan Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab
2. Fakultas Ushuluddin dengan jurusan Perbandingan Agama, Ilmu Aqidah dan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
3. Fakultas Syari'ah dengan jurusan Perbandingan Madzhab dan Jurusan Hukum Ekonomi Syari'ah
4. Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan Program Studi Ekonomi Islam dan Program studi Manajemen Bisnis
5. Fakultas Humaniora program studi Ilmu Hubungan Internasional dan Program Studi Ilmu Komunikasi
6. Fakultas Ilmu Kesehatan dengan Program Studi Farmasi, Program Studi Gizi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Fakultas Sains dan Teknologi dengan Program Studi Teknik Informatika, Program Studi Agroteknologi, dan Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Tercatat sebagai rektor UNIDA saat ini adalah Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A, beliau didampingi oleh wakil rektor akademik, yakni Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi M.A M.Phil, wakil rektor bidang keuangan, yakni H. Setiawan bin Lahuri, dan wakil rektor bidang hubungan luar negeri, yakni Dr. H. Dihyatun Masqon M.A
By ; Muhammad Lajuwardi Nugraha